Artikel tentang kewajiban berjilbab
Sebagai seorang muslim sudah selayaknya
kita memahami bahwa menutup aurat merupakan kewajiban kita sebagai seorang
muslim. Allah telah memberikan karunia-Nya yang sangat besar berupa bentuk yang
sempurna, Kita diciptakan oleh Allah SWT dalam sebaik-baik bentuk. Seorang
muslimah tentunya selalu ingin tampil menarik akan tetapi penampilan yang
menarik adalah penampilan yang sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan oleh
Allah SWT. Salah satunya adalah dengan memerintahkan memakai jilbab sebagai penyempurna kewajiban
bagi seorang muslimah yang sudah baligh. seperti
halnya sholat lima waktu, perintah berjilbab pun sudah ditetapkan di dalam Al
Qur’an, merupakan perintah yang datangnya langsung dari Allah SWT.Dan tidak
bias ditawar-twar lagi. Sebagaimana firman Allah di dalam QS. Al Ahzab : 59
yang artinya :“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dan ternyata perintah berjilbab tidak hanya ditegaskan
sekali saja, namun masih ada ayat lain yang juga memperkuat hukum berjilbab :
“Dan katakanlah kepada para wanita yang beriman, agar mereka
menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya….” ( QS. An-Nur: 31)
Nah,
jangan keliru dan salah menafsirkan ayat-ayat ini. Bukan berarti bahwa hanya
istri Nabi dan putri Nabi saja yang diwajibkan berjilbab. Kita semua sebagai
muslimah diwajibkan berjilbab.
. Hal ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya khususnya wanita,
yakinlah bahwa Allah mengatur semua ini hanya untuk kebaikan hambanya. Allah SWT telah memuliakan para wanita dengan
syariat berhijab. Ketahuilah, bahwa syariat berhijab adalah salah satu bentuk
penghargaan Islam kepada kaum wanita. Aurat wanita begitu berharga, maka tidak
pantas untuk diumbar dan dinikmati oleh yang tidak berhak. Sudah selayaknya ia
terjaga dan terpelihara karena tidak ternilai oleh apa pun juga.
Namun
pada kenyataannya masih banyak muslimah yang enggan menutup auratnya dengan
berjilbab , alasan yang paling sering dikatakan adalah “belum siap untuk
berjlbab”, sebenarnya alasan tersebut
Pertama:
Yang penting hatinya dulu yang dihijabi. Alasan, semacam ini sama saja dengan
alasan orang yang malas shalat lantas mengatakan, “Yang penting kan hatinya.”
Inilah alasan orang yang punya pemahaman bahwa yang lebih dipentingkan adalah
amalan hati.Namun sebenarnya tidak cukup iman itu dengan hati, namun harus
dibuktikan pula dengan amalan.
Kedua:
Bagaimana jika berjilbab namun masih menggunjing. Alasan seperti ini pun sering
dikemukakan. Perlu diketahui, dosa menggunjing (ghibah) itu adalah dosa
tersendiri. Namun tidak semua yang berjilbab punya sifat semacam itu. Lantas
kenapa ini jadi alasan untuk enggan berjilbab? Perlu juga diingat bahwa
perilaku individu tidak bisa menilai jeleknya orang yang berjilbab secara umum.
Bahkan banyak wanita yang berjilbab dan akhlaqnya sungguh mulia. Jadi kewajiban
orang yang hendak berjilbab untuk tidak menggunjing.
Ketiga: Belum siap mengenakan
jilbab. Kalau tidak sekarang, lalu kapan lagi? Apa tahun depan? Apa nanti jika
sudah pipi keriput dan rambut beruban? Setan dan nafsu jelek biasa memberikan
was-was semacam ini, supaya seseorang menunda-nunda amalan kebaikan. Ingatlah
kita belum tentu tahu jika besok shubuh kita masih diberi kehidupan. Dan tidak
ada seorang pun yang tahu bahwa satu jam lagi, ia masih menghirup nafas. Oleh
karena itu, tidak pantas seseorang menunda-nunda amalan.
Jadi
buat teman-teman yang belum berjilbab atau yang ingin berjilbab segeralah mulai
untuk berjilbab. Jangan ditunda-tunda lagi selagi masih ada waktu
Komentar
Posting Komentar